Fairuz A Rafiq Ternyata Pernah Salah Pilih Hewan Kurban

Fairuz A Rafiq mengalami insiden kurban yang kurang menyenangkan saat merayakan Hari Raya Idul Adha sebelum ia menikah. Saat itu, Fairuz memutuskan untuk mencari hewan kurban sendiri, namun sapi yang dia beli justru dalam kondisi sakit. Sebelum proses penyembelihan, sapi yang dibelinya terlihat lemas dan tak berdaya, menimbulkan kekhawatiran pada Fairuz.

Fairuz merasa kecewa mengingat antusiasmenya dalam menabung untuk berkurban. Dia tidak ingin uangnya terbuang sia-sia karena sapi yang tak sehat tidak bisa dikurbankan. Saat menyadari kondisi sapi yang sakit, Fairuz merasa sedih dan bingung, karena sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli hewan kurban tersebut.

Fairuz menyadari bahwa hewan yang tidak sehat tidak boleh dikurbankan sesuai aturan. Oleh karena itu, dia berusaha bernegosiasi dengan penjual hewan kurban untuk menukar sapi yang tak sehat dengan yang sehat. Meskipun merasa terluka dan merasa seperti ditipu, dia memilih untuk menghormati prinsip bahwa hewan kurban harus dalam keadaan sehat.

Proses negosiasi dengan penjual hewan kurban tidak berjalan mulus bagi Fairuz. Meskipun harus melewati debat panjang dan argumen, akhirnya sapi sakit yang dibelinya berhasil ditukar dengan yang sehat. Berkat keuletannya, Fairuz akhirnya bisa melaksanakan ibadah kurban dengan baik dan menghormati tradisi yang dijalankan selama Hari Raya Idul Adha.

Namun, dengan bersyukur, pada saat itu, meskipun melalui proses yang panjang, rumit, dan penuh stres, akhirnya ia bersedia untuk menukar hewan kurban tersebut kembali. Fairuz A Rafiq merasa beruntung sebab rezekinya masih mengalir meskipun niatnya semata-mata baik. Ia meyakini bahwa Allah memberikan jalan terbaik baginya.

Sejak insiden tersebut, Fairuz A Rafiq menjadi lebih selektif dalam memilih hewan kurban. Dalam beberapa tahun terakhir, ia memilih untuk berkurban melalui Dompet Dhuafa. Keyakinannya terletak pada fakta bahwa seluruh proses, mulai dari pemilihan hewan kurban hingga distribusi dagingnya, ditangani oleh tenaga profesional yang dapat dipercaya. Hal ini membuatnya yakin bahwa kualitas daging kurban yang dibagikan terjamin dan distribusi dilakukan dengan tepat.

Fairuz A Rafiq memilih untuk berkurban melalui Dompet Dhuafa karena percaya pada profesionalisme dan kehandalan dalam menangani seluruh proses berkurban. Ia yakin bahwa dengan lembaga tersebut, daging kurban yang didistribusikan memiliki kualitas yang baik dan pendistribusiannya tepat sasaran, sehingga manfaat dari kurban yang dipersembahkan dapat dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!