Eva Manurung merasa tak sanggup menahan kesedihan saat menyaksikan anaknya, Virgoun, tersandung dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Sebagai seorang ibu, ia sangat terpukul dan merasa kecewa dengan perilaku yang ditunjukkan oleh sang anak. Melihat Virgoun terjerat dalam masalah hukum tersebut membuatnya merasa hancur.
Eva, bersama dengan Febby Carol yang merupakan kakak dari Virgoun, baru saja melakukan kunjungan ke penjara tempat Virgoun menjalani pemeriksaan intensif. Kedatangan mereka bertujuan untuk memberikan dukungan moral dan melihat keadaan sang musisi yang sedang berada dalam situasi sulit.
Eva Manurung hampir saja pingsan saat pertama kali bertemu dengan Virgoun di Polres Metro Jakarta Barat. Kondisinya kembali rapuh saat kunjungan kedua mereka pada hari Jumat, 21 Juni 2024. Meskipun masih terguncang dan syok melihat anaknya dalam keadaan seperti itu, Eva mencoba menahan diri agar dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Febby Carol mengungkapkan bahwa Eva mengalami keadaan yang hampir sama seperti saat kunjungan sebelumnya, di mana Eva pingsan dan menangis. Meski sedikit sudah dapat mengungkapkan perasaannya, teguran atas perbuatan Virgoun tetap membuatnya terpukul. Meskipun Virgoun dalam kondisi sehat, Eva masih merasa syok dan tertekan dengan situasi yang sedang dihadapi oleh anaknya.
Meskipun masih dalam keadaan syok, Eva tetap mencoba untuk memberikan dukungan dan kekuatan bagi Virgoun di tengah cobaan yang sedang dihadapinya. Melalui kunjungan tersebut, Eva berusaha menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya terhadap Virgoun, meskipun kecewa dengan perilaku yang melibatkannya dalam kasus tersebut.’
Eva terpaksa dipapah menuju pintu keluar karena keadaannya lemas sambil menangisi sang putra. Dengan perasaan sedih dan bingung, ia meraih batin yang penuh dengan kebingungan menjelang Virgoun ditangkap. Berat rasanya melihat anaknya dalam situasi sulit, membuatnya terombang-ambing dalam gelombang emosi yang tak terkendali.
“Saat satu minggu ini (sebelum Virgoun ditangkap), perasaanku campur aduk. Aku tidak bisa mengungkapkan apa yang ada dalam hatiku, hanya ada kesedihan. Meskipun dikritik atau disuruh melakukan apa pun, tetap saja naluri seorang ibu yang tercermin, ya,” kata Eva sambil berlinang air mata. Di sisi lain, Virgoun telah mengungkapkan penyesalannya kepada keluarga atas peristiwa yang menimpanya.
Virgoun telah berterus terang dan menyatakan penyesalan kepada pihak keluarganya atas kasus yang menimpanya. Meskipun tak mampu hadir secara fisik, ia berharap ungkapan penyesalannya dapat sedikit meringankan beban hati keluarganya. Meski dalam situasi sulit, upaya untuk mengutarakan penyesalan merupakan langkah pertama menuju kesadaran dan pemulihan.
Namun, Febby mengungkapkan bahwa dia masih enggan untuk terlalu mendalam saat berbicara dengan adiknya, karena dia tidak ingin mengganggu fokus Virgoun dalam menghadapi proses pemeriksaan yang sedang dijalani. “Pasti, setiap kesalahan pasti menimbulkan penyesalan. Kejadian-kejadian tersebut sudah terjadi dan tidak bisa diubah, kita harus mengambil hikmahnya. Saya tidak ingin menyampaikan hal-hal yang terlalu berat kepada Virgoun,” ungkap Febby Carol.
Febby Carol menegaskan bahwa timing dalam memberikan komunikasi kepada Virgoun juga harus dipertimbangkan, agar tidak memberikan beban tambahan atau menghakimi adiknya. “Saat ini memang bukan waktu yang tepat untuk memberikan teguran keras atau menekan dia. Saya hanya ingin memberinya dukungan, bertanya ‘Apakah kamu baik-baik saja? Tetaplah kuat’. Dia bahkan sampai menangis,” tambah Febby.