Dikira Akun Palsu, Ariel Tatum Mengaku Dibanned Tinder

Riki Prayoga
ariel tatum (10)

Ariel Tatum memiliki pengalaman lucu ketika membuat akun di aplikasi kencan Tinder yang kemudian berujung pada pemblokiran akun tersebut. Melalui akun Instagram Story-nya, Ariel menceritakan jika dirinya pernah dibanned oleh Tinder sehingga tak dapat mengakses akunnya sendiri. Sebabnya, banyak orang salah mengira bahwa akun tersebut digunakan oleh orang lain atau palsu, sehingga ia terhalang untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Dalam unggahannya, Ariel tampak mengunggah kembali sebuah postingan yang membahas tentang akun Tinder dengan profil yang menyatakan sedang menjalani terapi kesehatan mental. Hal ini mencuat karena Ariel sendiri mengalami Borderline Personality Disorder, gangguan mental yang mempengaruhi cara berpikir dan perasaan seseorang. Dari unggahan tersebut, terlihat Ariel menyuarakan dukungannya terhadap orang-orang yang terbuka tentang pengalaman mereka dalam menjalani terapi kesehatan mental.

Dalam re-postingan tersebut, terdapat tulisan yang menyatakan, “Aku belum pernah main aplikasi kencan, tapi aku pikir semua orang yang menulis ‘sedang (masa) terapi’ di profil mereka layak di-swipe right.” Ariel Tatum menunjukkan pandangannya yang positif terhadap orang-orang yang berani dan jujur tentang proses terapi kesehatan mental mereka. Dengan ini, Ariel memberikan dukungan dan penerimaan terhadap keberanian seseorang untuk membuka diri dalam hal kesehatan mentalnya melalui platform kencan online seperti Tinder.

Sayangnya, bintang film “Sayap-Sayap Patah” ini menyatakan bahwa dia tidak lagi dapat melakukan itu setelah akunnya dibanned. Banyak orang yang ragu bahwa akun Ariel Tatum benar-benar diakses oleh dirinya sendiri. “Itu aku, kalau nggak di-banned sama Tinder tiga tahun lalu karena banyak orang menjengkelkan ngelaporin akunku yang ngiranya itu palsu,” ujar Ariel Tatum dalam tanggapannya terhadap postingan tersebut.

ariel tatum (11)

Lebih lanjut, perempuan berusia 26 tahun ini menyatakan bahwa dia hanya ingin memiliki teman baru dengan siapa dia dapat berbagi cerita. “Ketika yang aku inginkan itu hanya punya teman baru untuk berbincang,” jelasnya, mengungkapkan harapannya untuk menjalin hubungan yang lebih positif.

Di bagian lain, Ariel tampak memberikan apresiasi kepada orang-orang yang bersedia menerima seseorang ketika mereka sedang berjuang dengan kondisi mental yang kurang baik. “Terima kasih jika kamu termasuk dalam kategori orang yang membantu,” tutupnya, memberikan penghargaan untuk dukungan dan pemahaman dari lingkungan sekitarnya.

Meskipun akunnya dibanned, Ariel Tatum tetap berusaha untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Dia mengekspresikan keinginannya untuk memiliki koneksi sosial yang bermakna dan berbagi pengalaman dengan teman-teman baru.

Kisah Ariel Tatum merefleksikan tantangan yang dihadapi orang-orang dalam mempertahankan keberadaan dan keaslian identitas mereka dalam dunia maya. Dalam upaya untuk memperluas lingkaran sosialnya, Ariel menyoroti pentingnya mendapat dukungan dan penerimaan saat menghadapi masalah kesehatan mental atau kesulitan lainnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!