Maia Estianty mengungkapkan bahwa dia tidak keberatan jika anak-anaknya menikah dengan pasangan yang memiliki agama berbeda. Pernyataan tersebut dibuat dalam acara podcast Need A Talk di kanal YouTube milik Atta Halilintar. Dalam wawancara tersebut, Maia Estianty juga mengonfirmasi bahwa El Rumi dan Eca Aura memiliki hubungan spesial.
Dalam pernyataannya, Maia Estianty menyatakan bahwa bagi dirinya, bebas untuk menerima pilihan anak-anaknya dalam berpasangan, terlepas dari perbedaan agama. Ia mengungkapkan, “Kalau aku sih bebas ya, karena sempat kemarin, El sama orang yang tidak satu syariat.” Maia Estianty juga menegaskan bahwa baginya tidak ada masalah dalam hal ini, mengutip bahwa ada ayat yang memperbolehkan laki-laki Muslim untuk menikah dengan ahli kitab.
Pemahaman Maia Estianty terkait penikahan antaragama didasarkan pada ayat Alquran yang menyinggung soal pernikahan yang diperbolehkan meskipun berbeda agama. Ia menekankan, “Kalau setahu aku, jangan didebat, karena masing-masing orang punya pemahaman masing-masing. Ada di Surat Al Maidah ayat 5 tuh, bahwa laki-laki Islam boleh menikah dengan ahli kitab.” Dengan demikian, Maia Estianty mendasarkan pandangannya pada teks suci Alquran dan memilih untuk menghormati pemahaman individu terkait hal ini.
Keberadaan ayat dalam Alquran yang membahas pernikahan antara laki-laki Muslim dengan ahli kitab menjadi landasan utama bagi pemikiran Maia Estianty. Dalam konteks ini, ia memilih untuk tidak memperdebatkan hal tersebut dan menghargai keberagaman pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat. Maia Estianty menegaskan bahwa toleransi dalam ranah perbedaan agama merupakan satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami dengan bijak.
Dari penjelasan Maia Estianty, terlihat bahwa ia memiliki sikap yang inklusif dan terbuka terhadap beragam pandangan terkait pernikahan beda agama. Pemahaman dan pengetahuan agama yang dimilikinya, khususnya terkait ayat Alquran, membantu dalam membentuk sikapnya yang toleran dan menghargai keragaman. Hal ini menunjukkan kesadaran Maia Estianty dalam menempatkan nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan sehari-hari secara bijak dan toleran.
Sebagai seorang ibu, Maia Estianty mempercayakan keputusan sepenuhnya kepada anak-anaknya, bahkan dalam hal urusan percintaan. Bagi Maia, apabila memang jodoh, ia tidak akan menghalangi hubungan anak-anaknya, meskipun berbeda keyakinan. “Anakku adalah laki-laki, jadi aku kembalikan ke ayat itu. Jika jodohnya sudah ditentukan, meskipun syariatnya berbeda, itu adalah takdir,” ujar Maia Estianty dengan bijak.
Meski memperbolehkan anak-anaknya untuk menentukan jalan percintaan mereka sendiri, Maia Estianty tetap memberikan peringatan serius. Ia menanyai ketiga anaknya apakah mereka siap jika kelak menikah dengan pasangan yang berbeda agama. “Apakah kalian benar-benar siap memiliki pasangan dengan cara hidup yang berbeda? Apakah kalian bersedia memiliki pasangan yang nantinya akan menghadirkan perbedaan dalam cara berpikir dan berkeyakinan?” tegas Maia Estianty.
Namun, dalam perbincangan tersebut, tampaknya ketiga anak Maia Estianty tidak ada yang benar-benar merasa siap jika kelak menikah dengan pasangan yang berbeda agama. “Ternyata, anak-anakku tidak siap menghadapi perbedaan tersebut. Akhirnya, mereka lah yang akan mengambil keputusan,” tutur Maia Estianty dengan penuh pengertian. Dengan sikap bijak dan penuh cinta, Maia memberikan ruang bagi anak-anaknya untuk memilih jalan hidup dan cinta mereka sendiri.
Keputusan Maia Estianty untuk membiarkan anak-anaknya menentukan nasib cinta mereka sendiri mencerminkan kedewasaan dan keseriusan dalam mendidik. Dengan membiarkan anak-anaknya memilih sendiri dalam masalah percintaan, Maia memberikan mereka kepercayaan dan tanggung jawab untuk mengelola hubungan mereka dengan bijaksana. Melalui pendekatan ini, Maia Estianty memberikan contoh bahwa keputusan besar dalam hidup, seperti memilih pasangan hidup, sebaiknya diambil dengan penuh kesadaran dan pertimbangan matang.
Dalam kesimpulannya, Maia Estianty menekankan pentingnya kesediaan dan kesiapan anak-anaknya dalam menghadapi perbedaan, termasuk dalam memilih pasangan hidup. Meskipun anak-anaknya akhirnya tidak merasa siap untuk menikah dengan pasangan yang berbeda agama, Maia Estianty memberikan dukungan dan pemahaman pada mereka untuk mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini. Dengan memberikan kebebasan dan dukungan, Maia Estianty memperlihatkan bahwa cinta dan kebebasan memilih haruslah selaras dalam menjalani kehidupan.