Kehidupan Acha Septriasa pada saat ini tengah diisi dengan berbagai aktivitas sebagai seorang aktris sekaligus tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu di rumah. Menghadapi jadwal yang semakin padat, Acha memutuskan untuk membatasi tawaran pekerjaan yang diterimanya, dengan keputusan untuk hanya membintangi satu film dalam setiap tahunnya. Keputusan ini diambil sebagai upaya utama Acha untuk memberikan prioritas pada keluarganya, mengakui bahwa keseimbangan antara karier dan kehidupan keluarganya sangatlah penting bagi keharmonisan rumah tangganya.
Dengan tekad untuk hanya terlibat dalam satu proyek film setiap tahunnya, Acha berharap dapat memulihkan kepercayaan yang mungkin sempat terganggu di antara hubungannya dengan suaminya. Fokusnya saat ini bukan semata untuk mencari keuntungan finansial, melainkan juga untuk tetap dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan aktingnya dan perannya sebagai ibu dan istri yang bertanggung jawab. Acha ingin tetap menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan keluarganya, sebagai prioritas yang tak tergantikan baginya.
Acha mengakui pentingnya menghindari konflik dengan suaminya karena keputusan-keputusan yang diambilnya dalam menerima tawaran film. Suaminya sendiri telah menegaskan keinginan agar Acha memberikan prioritas pada keluarga, mengingatkan Acha untuk tidak lagi membuat keputusan tanpa mempertimbangkan kepentingan keluarga. Dengan kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan kepentingan keluarga dalam setiap langkahnya, Acha berusaha untuk memastikan bahwa semua keputusannya memberikan manfaat dan keharmonisan bagi keluarganya.
Terkait dengan karier seni peran yang dijalaninya, Acha tidak ingin hidupnya selalu terfokus pada pencapaian di dunia hiburan semata. Baginya, keluarganya adalah prioritas utama yang harus dijaga dengan sepenuh hati, bahkan jika hal-hal tertentu harus dikorbankan. Kesadaran Acha akan betapa pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier profesional merupakan langkah yang bijaksana untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangganya serta memastikan bahwa kebahagiaan keluarga tetap menjadi prioritas utamanya.
“Jangan terus-menerus fokus hanya pada penghargaan atau apapun itu, karena hal yang utama pasti keluarga, bukan hanya soal karir yang harus diperjuangkan,” ungkapnya. Acha telah merenungkan perjalanan hidupnya setelah mengalami kesibukan syuting dua film berturut-turut, yang membuatnya harus tinggal di Jakarta selama tiga bulan. Karena itu, ia terpaksa harus meninggalkan suami dan putrinya yang tinggal di Australia.
Selain itu, sebagai seorang ibu tunggal, Acha merasa terlalu banyak merepotkan suami dan ibunya dalam mengurus sang putri serta urusan rumah tangga, sehingga identitasnya sebagai seorang istri dan ibu terasa memudar. Untuk memperbaiki keadaan, dia memutuskan untuk membatasi penerimaan tawaran pekerjaan yang datang padanya. Acha menyadari bahwa penting bagi dirinya untuk bisa pulang dan tidak seperti saat syuting film “Aku Tahu Kapan Kamu Mati” selama satu setengah bulan, diikuti dengan syuting film “Suami Yang Lain” selama satu bulan, sehingga totalnya tiga bulan tanpa bisa kembali pulang, yang membuatnya merasa khawatir akan keadaan keluarganya.
Dengan keputusannya untuk menyeimbangkan antara karir dan kehidupan keluarga, Acha menegaskan bahwa ada kebutuhan penting untuk bisa kembali pulang dan tidak terlalu lama meninggalkan keluarganya. Ia menyadari bahwa hal ini merupakan suatu syarat yang tak terelakkan dalam menjaga keharmonisan dalam rumah tangga serta keluarga.