Baim Alkatiri Ingin Kembali Berkomunikasi dengan Ayahnya

Riki Prayoga

Ibrahim Alkatiri, yang lebih akrab dikenal sebagai Baim Cilik, semakin sering tampil di layar televisi akhir-akhir ini. Baim telah berbagi kisah menyedihkan yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir, di mana ia menegaskan bahwa ayahnya telah tidak memberinya nafkah selama dua tahun terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Baim Cilik berusaha memulai karier sebagai pengusaha kambing, susu, bahkan parfum, sambil membayar biaya sekolahnya sendiri.

Tidak hanya untuk menuntut hak nafkah dari sang ayah atau untuk meningkatkan popularitasnya semata, kemunculan Baim ini bertujuan agar sang ayah kembali berkomunikasi dengannya. Nomor telepon Baim telah diblokir oleh ayahnya, dan Baim ingin mendapatkan penjelasan atas kepergiannya yang tiba-tiba selama dua tahun ini. Baim berharap sang ayah dapat bertanggung jawab dan mengatasi masalah ini dengan cara yang baik dan langsung.

Baim menekankan keinginannya untuk berkomunikasi secara langsung dengan sang ayah, tanpa perlu melalui perantara apapun. Menurutnya, bentuk tanggung jawab yang sebenarnya dari seorang ayah terhadap anaknya adalah dengan berhubungan secara langsung dan jujur. Baim mengungkapkan harapannya agar ayahnya mau memperbaiki hubungan mereka tanpa harus lari dari tanggung jawab yang seharusnya diemban.

Dalam suatu acara di Tendean, Jakarta Selatan, Baim Cilik meluapkan perasaannya dengan mengharapkan sang ayah dapat menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dengan baik. Baim menyatakan keinginannya untuk ayahnya kembali bertanggung jawab dan menyelesaikan segala masalah tanpa harus menghindar. Dia ingin membangun komunikasi yang lebih baik dan harapannya agar hubungan mereka dapat dipulihkan dengan cara yang jujur dan langsung. Baim Cilik bersikeras bahwa interaksi langsung antara ayah dan anak adalah langkah yang paling tepat dan penuh tanggung jawab untuk menyelesaikan segala ketidaknyamanan yang terjadi di antara mereka.

baim alkatiri (2)

“Aku tidak akan menganggap dia bertanggung jawab sampai dia sendiri menghubungi aku, dan dia yang melakukan transfer langsung ke rekeningku. Aku tidak ingin melibatkan orang lain, tidak ingin seseorang yang menyampaikan, tidak mau melalui saudaranya yang menyampaikan, aku ingin dia sendiri yang bertanggung jawab,” ucapnya.

Ketika berbicara tentang kemungkinan berdamai dengan ayahnya, Baim menyatakan bahwa dia ingin melihat itikad baik dari sang ayah sebagai bentuk tanggung jawab. Baim menginginkan sang ayah merenungkan perbuatannya terhadap dirinya selama ini.

Menurutnya, damai tidak hanya bisa dicapai dengan kata-kata belaka. Baim menekankan perlunya sang ayah bertanggung jawab dan menunjukkan penyesalan yang tulus. Semua tindakan yang dilakukan oleh sang ayah harus diikuti dengan konsekuensi yang sesuai, demikianlah yang disampaikan Baim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!