Ibrahim Alkatiri, yang lebih dikenal sebagai Baim Cilik, kini semakin sering tampil di layar televisi. Baim aktif di berbagai program televisi sambil mengungkapkan kisah pilu yang telah dialaminya selama beberapa tahun terakhir. Baim mengungkap bahwa selama dua tahun terakhir, ia tidak menerima nafkah dari sang ayah.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Baim pun berusaha memulai karier sebagai pengusaha kambing, susu, dan bahkan parfum. Ia juga bertanggung jawab atas biaya pendidikannya sendiri. Kemunculan Baim untuk berbagi cerita tidak semata-mata untuk menuntut nafkah dari sang ayah atau meningkatkan popularitasnya.
Baim berharap agar sang ayah menghubunginya kembali untuk memulai kembali komunikasi yang terputus. Nomor telepon Baim saat ini diblokir oleh sang ayah, dan Baim merasa butuh penjelasan atas menghilangnya sang ayah selama dua tahun tersebut. Dengan tegas, Baim menyatakan keinginannya untuk berkomunikasi langsung dengan sang ayah, tanpa perlu melalui perantara apapun.
Menurut Baim, bertanggung jawab sebagai seorang ayah juga berarti berhubungan secara langsung dengan anaknya. Ia mengungkapkan bahwa komunikasi langsung adalah bentuk paling utuh dari tanggung jawab seorang ayah kepada anaknya, tanpa melalui perantara. Baim sangat berharap agar sang ayah dapat memahami hal ini dan bersedia membuka jalur komunikasi yang langsung dengan dirinya.
“Aku tidak akan menganggap dia bertanggung jawab sampai dia menghubungi saya sendiri, sampai dia melakukan transfer langsung ke rekening saya. Saya tidak ingin melalui perantara, tidak ingin seseorang menyampaikan, tidak mau saudaranya yang menyampaikan. Saya ingin dia langsung bertanggung jawab,” ungkapnya.
Menyinggung kemungkinan untuk berdamai dengan ayahnya, Baim mengungkapkan bahwa dia ingin melihat itikad baik terlebih dahulu dari sang ayah dalam hal bertanggung jawab. Baim mengharapkan sang ayah merasa menyesal atas perilakunya selama ini terhadap dirinya.
“Damas mulut tidaklah cukup menurutku. Harus ada tanggung jawab dari pihaknya, harus ada penyesalan yang tulus dari dirinya. Setiap tindakan yang dilakukannya harus diikuti dengan konsekuensi,” ujarnya dengan tegas.