Risty Tagor pernah mendapat kecaman dari netizen karena tiga kali gagal dalam pernikahan, dengan usia pernikahan yang terbilang singkat bersama tiga mantan suaminya. Meskipun terkena cibiran, Risty Tagor menunjukkan reaksi yang bijaksana. Baginya, apapun yang terjadi, baik pujian maupun hujatan, merupakan bagian dari risiko yang harus dihadapi oleh seorang publik figur.
Dalam sebuah wawancara di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Risty Tagor menegaskan bahwa sebagai public figure, menerima pujian dan hujatan adalah hal yang biasa. Ia berusaha untuk tetap bersyukur dan tetap menjadi diri sendiri di tengah tekanan media dan pandangan masyarakat. Menurutnya, sikap bersyukur adalah kunci untuk menanggapi cobaan dan kritikan dari luar.
Sebagai seorang ibu dari tiga anak, Risty Tagor berkomitmen untuk melakukan segala yang terbaik demi kebahagiaan sang anak. Ia tidak ragu untuk membagikan kesehariannya dan pengalaman sebagai seorang single parent melalui media sosial. Bagi Risty Tagor, media sosial bukan hanya tempat untuk pekerjaannya, tetapi juga sarana untuk berbagi kisah tentang keluarganya kepada para pengikutnya.
Risty Tagor menekankan bahwa fokus utamanya adalah keluarga. Melalui cerita-cerita di media sosialnya, ia berusaha membawa lebih banyak cerita tentang keluarga. Selain menunjukkan sisi profesionalnya, Risty Tagor juga ingin membagikan sisi kehidupan sehari-hari sebagai seorang ibu yang berjuang untuk keluarga. Ia menjadikan media sosial sebagai platform untuk berbagi kisah dan kesan dalam peran ganda sebagai seorang public figure dan seorang ibu.
Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang single parent, Risty Tagor mampu menunjukkan kekuatan dan ketulusan dalam membesarkan anak-anaknya. Ia mengungkapkan bahwa segala yang ia lakukan, baik di kehidupan pribadi maupun profesional, adalah untuk kebaikan keluarganya. Risty Tagor terus berusaha untuk tetap menjadi pribadi yang jujur dan tulus, meskipun harus melewati berbagai kritik dan cobaan yang datang dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang publik figur.
