Abidzar Al Ghifari sedang menjadi pusat perhatian netizen karena upaya mereka untuk menjodohkannya dengan pesinetron Sintya Marisca. Hal yang menarik, Umi Pipik tampak memberikan restu untuk kedekatan putranya dengan Sintya. Sebagai ibu dari Abidzar, Umi Pipik mengakui adanya persamaan antara sang putra dan Sintya, khususnya dalam hal kisah kehilangan ayah sejak kecil.
Menurut Umi Pipik, Abidzar merupakan seorang anak yang baik dan mengalami kehilangan sosok ayah sejak kecil, sama seperti Sintya. Mereka berdua sama-sama hidup dengan hanya bersama ibu mereka, sehingga Umi Pipik melihat kesamaan tersebut sebagai faktor yang memperkuat kedekatan antara Abidzar dan Sintya. Umi Pipik juga menyoroti kerja keras Sintya dalam usahanya untuk membahagiakan orang tua, yang membuatnya semakin menghargai Sintya.
Dalam sebuah kesempatan di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Umi Pipik juga memuji kecantikan Sintya ketika mengenakan busana muslimah. Menurutnya, Sintya terlihat semakin cantik dengan gaya berbusana muslimah yang menunjukkan karakter tomboy-nya. Umi Pipik mengapresiasi bahwa Sintya tetap setia dengan gaya tomboynya namun tetap menjunjung nilai-nilai keislaman dengan mengenakan busana muslimah.
Umi Pipik mengakui bahwa ada satu busana yang sangat cocok dipakai oleh Sintya, karena meskipun memiliki karakter tomboy, Sintya tetap memilih untuk berpakaian sesuai dengan ajaran agama. Hal ini menunjukkan bahwa Sintya memiliki kesan yang kuat dalam penampilannya sebagai seorang wanita muslimah. Umi Pipik melihat kesungguhan Sintya dalam mempertahankan identitasnya dan tetap tampil modis dengan busana muslimah.
Dukungan dan apresiasi yang diberikan oleh Umi Pipik terhadap Sintya Marisca menunjukkan bahwa ia merasa nyaman dengan kedekatan yang mulai terjalin antara putranya, Abidzar Al Ghifari, dan Sintya. Keterbukaan Umi Pipik terhadap hubungan keduanya menunjukkan bahwa ia mendukung dan menghargai perasaan serta keselarasan antara Abidzar dan Sintya. Dengan adanya persamaan latar belakang dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh keduanya, Umi Pipik berharap agar hubungan tersebut dapat tumbuh dengan baik dan membawa kebahagiaan bagi kedua belah pihak.
Urusan jodoh menjadi hal yang Umi serahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta ketika menyangkut pasangan Abidzar. Umi mengungkapkan bahwa ia tidak ingin terburu-buru dalam menanggapi hubungan keduanya. Bagi Umi, jodoh adalah urusan yang telah ditentukan oleh Allah, dan manusia tidak bisa menentukannya dengan sembarangan.
“Dalam urusan jodoh, kita harus percaya bahwa segalanya sudah tertulis oleh Allah. Kita tidak bisa mengubah takdir yang telah ditetapkan,” ungkap Umi dengan tegas. Menurutnya, kesabaran dan keyakinan kepada Allah sangat penting dalam menjalani hubungan percintaan. Umi mengaku bahwa dia dan Abidzar telah belajar untuk menyerahkan segala hal kepada kehendak Allah.
“Kami berdua yakin bahwa Allah-lah yang akan menentukan segalanya. Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin, namun akhirnya keputusan ada di tangan-Nya,” tambah Umi dengan mantap. Baginya, menjalin hubungan dengan penuh keikhlasan dan tawakkal kepada Allah adalah kunci utama dalam menjaga keberlangsungan hubungan asmara. Umi berharap agar segala yang terjadi dalam hubungan mereka akan selalu diatur oleh Allah SWT.