Penyanyi Brisia Jodie mengungkapkan pengalaman pahitnya saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dia menjadi sasaran perundungan oleh teman laki-lakinya karena dianggap memiliki wajah yang dianggap jelek. Bahkan, Brisia mengakui bahwa beberapa rekan sekelasnya melakukan kekerasan fisik terhadap dirinya, mulai dari dipukul dengan penggaris hingga dilempari dengan batu.
Brisia Jodie menceritakan bahwa selama di SD, dia sering menjadi korban bullying oleh beberapa teman laki-lakinya. Aksi bullying yang dialaminya meliputi tindakan kekerasan fisik seperti dipukul dengan penggaris. Hal tersebut terjadi karena dianggap jelek oleh sebagian teman laki-laki di sekolah. Bahkan, Brisia mengungkapkan bahwa dia bahkan dilempari batu, dan kondisi tersebut menjadi begitu serius sehingga ayahnya terpaksa datang ke sekolah untuk menangani situasi tersebut.
Menurut pengakuan Brisia Jodie, pengalaman bullying tersebut membuatnya hanya memiliki dua orang teman selama masa SD. Dia merasa sangat terpukul oleh perlakuan kasar yang diterimanya dan menghadapi kesulitan sosial yang signifikan. Dengan jujur, Brisia bercerita bahwa dirinya merasa tersisihkan dan tersakiti oleh tindakan para oknum siswa yang melakukan bullying kepadanya, hingga mengakibatkan perlakuan fisik yang memalukan.
Kejadian tersebut menyebabkan Brisia Jodie merasa terluka di bagian wajahnya. Terlepas dari penampilan fisiknya, Brisia, yang merupakan salah satu yang termuda di angkatannya, diduga menjadi target bully.
Pada saat itu, Brisia hanya memiliki dua teman baik yang setia menemaninya di sekolah. “Di SD aku teman cuma dua orang, bahkan tahu kan yang main karet, itu aku nggak pernah ngerasain, karena nggak di ajak, balik lagi karena jelek,” ujarnya.
Kemudian, saat sudah menjadi seorang Idol, Brisia diundang grup teman SD-nya untuk reuni. Mereka menyebut Brisia dengan sebutan “Bi”, menyatakan kebanggaan mereka, namun Brisia pun tak yakin apakah itu termasuk bully-an atau sindiran. “Bi ‘Gila ya teman kita nih ada yang paling membanggakan guys,’ entah itu termasuk bully-an, sindiran atau apa nggak ngerti, kan manggil aku Bi ‘Bi harus datang ya nanti reuni’ terus aku bilang ‘Iya iya’,” ungkap Brisia.