Prilly Latuconsina membeberkan pengalaman sulit di mana selama dua tahun berturut-turut, mulai dari 2014 hingga 2016, dirinya tidak mendapatkan proyek iklan sama sekali. Meskipun sedang naik daun berkat perannya dalam sinetron yang populer pada masa itu, bintang film “Danur” ini mengungkapkan bahwa kariernya terhambat karena adanya sabotase dari seseorang tertentu.
Pada periode tersebut, Prilly merasa bahwa ada upaya sabotase yang menghalangi kesempatannya untuk mendapatkan tawaran proyek iklan. Meskipun namanya tengah dikenal luas dan populer di Tanah Air, Prilly mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun brand yang mendekatinya untuk menjadi brand ambassador atau bintang iklan. Hal ini membuatnya merasa frustrasi dan terhambat dalam mengembangkan kariernya di dunia hiburan.
Dalam wawancara di channel YouTube Domani Siblings, Prilly Latuconsina mengungkapkan bahwa periode tersebut merupakan masa sulit di mana dirinya merasa terabaikan dalam dunia hiburan. Tanpa adanya tawaran proyek iklan atau kesempatan menjadi brand ambassador, Prilly merasa seperti dirinya tidak dianggap oleh industri periklanan pada saat itu.
Meskipun mengalami tantangan dan kesulitan selama dua tahun tanpa mendapatkan proyek iklan, Prilly Latuconsina tetap gigih dan berusaha melalui masa sulit tersebut. Pengalaman tersebut juga membentuk dan menguatkan sikapnya dalam menghadapi rintangan di dunia hiburan, menjadikan Prilly sebagai contoh inspiratif bagi banyak orang yang menghadapi kesulitan dalam karier mereka.
Lebih lanjut, Prilly mengungkapkan bahwa pada awalnya banyak brand yang tertarik untuk menggandengnya bersama seorang aktor sebagai bintang iklan produk mereka. Namun, manajemen dari aktor tersebut kerap menolak untuk bekerja sama dengan Prilly. Situasi tersebut membawa dampak negatif, di mana manajemen tersebut bahkan meminta pihak brand untuk memilih antara aktor mereka atau Prilly.
Nasib buruk semakin menghampiri Prilly ketika manajemen tersebut meminta brand untuk memilih antara talent mereka atau Prilly, tanpa bisa melakukan perpaduan keduanya. Prilly memberikan contoh pernyataan yang disampaikan oleh manajemen tersebut, “Manajemen orang itu atau siapa pun aku nggak bisa bilang, itu ngasih brand-nya pilihan, ‘gue nggak mau talent gue disatuin sama Prilly. So, lo harus pilih mau talent gue atau Prilly. Kalau lo pilih Prilly, talent gue mundur dari project ini. Kalau lo pilih talent gue, lo harus cari cewek lain untuk jadi bintang iklannya’,” terang Prilly.
Mendapati situasi ini, Prilly tidak menampik bahwa dia merasa sedih dengan perlakuan tersebut. Kesedihannya begitu mendalam sehingga dia bahkan meluapkan perasaannya di depan sang aktor. Kondisi ini menyulut rasa kecewa dan keterbatasan dalam dunia hiburan yang kadangkala tidak selalu menguntungkan para talenta.