Armor Toreador telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialamatkan kepadanya atas perlakuan terhadap sang istri, Cut Intan Nabila. Kejadian ini disayangkan telah terjadi lebih dari lima kali sejak tahun 2020. Dalam konferensi pers di hadapan awak media, Armor terlihat meminta maaf atas tindakannya terhadap istri dan anak-anaknya. Tanpa mengutarakan alasan atau pembelaan apapun, Armor dengan tulus mengakui kesalahannya.
“Dalam hal ini, saya tidak akan memberikan alasan apapun. Saya menyadari bahwa saya telah melakukan kesalahan,” kata Armor sambil menundukkan kepalanya saat jumpa pers yang berlangsung pada Rabu, 14 Agustus 2024. Dia menunjukkan kesiapannya untuk menerima hukuman yang seharusnya atas perbuatannya.
Selain itu, Armor mengungkapkan bahwa orangtuanya mengetahui bahwa dia sering melakukan tindakan KDRT terhadap istri. Hal ini terungkap ketika Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menanyakan apakah tetangga atau orangtuanya mengetahui bahwa Armor melakukan kekerasan terhadap istri saat terjadi percekcokan di rumah tangganya. Ini menggarisbawahi level kesadaran Armor atas tindakannya dan implikasi yang diakibatkannya terhadap hubungan dalam keluarga dan masyarakat.
Armor’s admission of guilt and willingness to face the consequences of his actions reflect a somber realization of the gravity of domestic violence. This case underscores the importance of accountability and the need to address and prevent violence within homes. The public acknowledgment by Armor sets a precedent for taking responsibility and seeking redemption for his harmful behavior. It highlights the imperative of promoting a safe and respectful environment within families and society as a whole.