Agnez Mo menunjukkan dukungannya untuk Palestina dengan cara yang nyata. Penggalan tersebut terlihat dari bagaimana penyanyi yang dikenal lewat lagu “Coke Bottle” ini membagikan ilustrasi “All Eyes on Rafah” di akun Instagramnya. Tindakan tersebut memberikan sinyal kuat tentang dukungan Agnez terhadap isu Palestina.
Namun, pada kesempatan sebelumnya, Agnez Mo membuat postingan dengan tulisan “Stop The War”. Postingan tersebut mengundang beragam spekulasi dari netizen, termasuk sindiran dari beberapa pihak yang berpendapat bahwa Agnez tampaknya kesulitan membedakan antara perang dan genosida. Sebuah komentar netizen menyoroti perbedaan mendasar antara perang dan genosida, mencatat bahwa genosida melibatkan pembersihan etnis serta serangan terhadap warga sipil yang tak bersenjata atau tak memiliki kemampuan untuk melawan.
Komentar lanjutan dari netizen menegaskan bahwa apa yang terjadi tidak dapat disebut sebagai perang, melainkan lebih merupakan genosida. Netizen mengekspresikan keraguan atas pemahaman Agnez Mo terkait perbedaan tersebut. Diskusi di kalangan netizen pun berkembang, menyoroti kompleksitas dan sensitivitas isu yang terkait dengan konflik di Palestina serta peran selebriti dalam menyuarakan pendapat mereka terhadap isu-isu global. Agnez Mo, sebagai publik figur, menghadapi sorotan dan analisis dari berbagai pihak atas respons dan pandangannya terhadap isu konflik yang rumit ini.
Usai menerima kritik dari netizen terkait perbedaan antara perang dan genosida, Agnez nampaknya telah banyak belajar dari masukan tersebut. Bahkan, dalam satu kesempatan, ia membagikan tulisan berjudul “All Eyez on Rafah” melalui akun Instagram storynya. Tindakan ini menunjukkan bahwa Agnez sedang menggali lebih dalam pemahaman mengenai isu-isu sensitif yang terkait dengan konflik dan kekerasan.
Tak hanya itu, Agnez juga menyerukan agar gencatan senjata segera diberlakukan dan mengecam keras segala bentuk pembantaian terhadap anak-anak di daerah tersebut. Dalam pernyataannya, Agnez secara tegas menegaskan, “Saya katakan lagi. Tidak ada pembenaran atas tindakan pembantaian terhadap anak-anak.” Pesannya menggarisbawahi pentingnya menjaga prinsip kemanusiaan dalam situasi konflik yang sedang terjadi.
Selain itu, Agnez juga menyuarakan isu kemanusiaan melalui unggahan lainnya. Dalam salah satu postingannya, ia menekankan bahwa setiap nyawa memiliki nilai yang sama dan tak seorang pun berhak dipilih untuk dikorbankan atas dasar apapun. Agnez mengeluarkan pendapat tegasnya, “Tak seorang pun, menurut saya, pantas dijadikan korban kekerasan, pemerkosaan, atau penculikan, tanpa terkecuali rasnya.” Pernyataan tersebut menunjukkan kepedulian Agnez terhadap perlindungan hak asasi manusia dan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Agnez juga menegaskan bahwa dalam konteks kemanusiaan, tidak ada pilihan bagi siapa yang layak diselamatkan. Ia menyampaikan bahwa menyelamatkan nyawa adalah prinsip yang tidak boleh dipilah-pilih, tanpa memandang latar belakang seseorang. Dengan tegas, Agnez menyatakan, “Jika Anda memilih siapa yang harus diselamatkan, maka Anda tidak lagi berbicara tentang kemanusiaan. Kemanusiaan berarti membela setiap individu dan tidak boleh ada diskriminasi dalam perlindungan hak asasi manusia.”
Dalam aksi sosial dan kepeduliannya, Agnez mengajak untuk memperjuangkan hak serta martabat setiap manusia tanpa terkecuali. Dengan sikapnya yang tegas, ia menekankan bahwa membela hak dan keadilan bagi seluruh umat manusia adalah tanggung jawab bersama. Agnez mempertegas, “Anda harus membela seluruh umat manusia, tanpa terkecuali, memastikan bahwa setiap individu dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.” Pesannya mencerminkan komitmen Agnez terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan tak terpisahkan.