Jordi Onsu menunjukkan ketidakmampuannya untuk menahan amarah ketika diminta untuk memulangkan keponakan angkatnya, Betrand Peto, kembali ke orang tua kandungnya. Permintaan tersebut tidak dilontarkan tanpa alasan, karena rumah tangga orang tua angkat Betrand, Ruben Onsu dan Sarwendah, sedang mengalami krisis. Ruben Onsu telah mengajukan gugatan cerai terhadap Sarwendah, sehingga banyak orang yang berkeinginan mengetahui nasib dari remaja yang akrab disapa Onyo.
Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jordi Onsu dengan tegas mengecam komentar-komentar yang meminta Betrand Peto untuk dipulangkan dengan mengungkapkan, “Pulangkan aja? Ini adalah seorang anak manusia, bukan sebatang ayam. Saya sangat marah melihat komentar-komentar yang meminta Onyo untuk dipulangkan.” Jordi Onsu merasa kesal dengan sikap netizen yang terkesan meremehkan keberadaan dan perasaan Betrand Peto.
Adik dari Ruben Onsu ini benar-benar merasa tidak dapat memahami perilaku netizen yang seenaknya ingin mengubah keputusan memulangkan Betrand Peto. Betrand Peto merupakan bagian penting dari keluarga yang selama ini sangat menyayangi dan mencintainya dengan tulus. “Betrand Putra Onsu adalah seorang individu yang berharga bagi kami. Kami mencintainya, kami menyayanginya, dan kami memberikan segala kasih sayang kepada Betrand,” ungkap Jordi Onsu dengan penuh emosi.
Jordi Onsu menegaskan bahwa Betrand Peto bukanlah binatang yang bisa dipulangkan begitu saja. Dengan penuh rasa sayang dan perhatian, ia menjelaskan, “Seorang anak ayam pun, jika telah lama dipelihara, tidak akan mudah ditinggalkan begitu saja. Kami sangat marah jika ada yang berpendapat ‘Pulangin aja!’ Hal ini tidak bisa diterima. Saya merasa sangat marah.” Jordi Onsu mengungkapkan kecaman kerasnya terhadap sikap yang merendahkan harkat dan martabat seorang anak seperti Betrand Peto.
Jordi juga meminta agar netizen ke depannya menghindari menuliskan komentar-komentar yang dapat merugikan keponakannya. Menurutnya, berpendapat boleh saja, namun ia berharap agar komentar-komentar yang disampaikan tidak melewati batas. Jordi menegaskan bahwa Onyo, sang keponakan, adalah manusia dengan perasaan dan emosi. Ia mendorong netizen untuk berempati dan mempertimbangkan sensitivitas sosok tersebut, mengingat bahwa Onyo juga dapat merasakan kesedihan dan tangis.