Marion Jola telah mengungkapkan curahan hatinya terkait perjalanan dalam dunia musik setelah mengikuti Indonesian Idol musim kesembilan. Dalam pengakuannya, Marion pernah merasa cemburu saat melihat rekan penyanyi seusianya seperti Lyodra, Mahalini, Ziva Magnolya, dan lainnya menerima tawaran pekerjaan yang menarik. Para penyanyi tersebut memang sedang menikmati puncak karier mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Marion Jola, rasa cemburu yang dirasakannya terhadap rekan-rekan sejawatnya seperti Mahalini dan Lyodra adalah hal yang wajar. Dalam wawancaranya dengan YouTube Melaney Ricardo pada Senin, 24 Juni 2024, Marion mengakui, “Kalau dibilang jealous pasti ada jealousnya (cemburu), tentu aja, sekarang kan lagi eranya Mahalini, Ziva, Tiara, Lyodra.” Namun, Marion menegaskan bahwa kecemburuan tersebut sebenarnya bukan berasal dari dirinya, melainkan dari komentar-komentar negatif di bagian komentar.
Menurut Marion, rasa cemburu yang muncul sebagian besar dipicu oleh komentar-komentar negatif dari sebagian besar fans Indonesian Idol yang dianggapnya sebagai perilaku toxic. “Jadi kalau mereka tuh nggak cuma mengeluh-eluhkan yang menjadi favorit, tapi mereka sukanya tuh menghina yang nggak on the top,” ungkap Marion. Dia menyoroti bagaimana perilaku fans yang cenderung mengkritik dan merendahkan penyanyi yang tidak berada di puncak, sehingga menciptakan atmosfer yang kurang sehat dalam industri musik.
Marion Jola menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap dinamika di industri musik dan cara pandangnya terhadap persaingan serta hubungan antarpenyanyi. Meskipun merasakan gejolak emosi seperti cemburu, Marion tetap berusaha untuk memahami asal muasal perasaan tersebut dan mengatasi dampak buruk yang mungkin timbul dari toksisitas di lingkungan sosial media dan industri musik.
Dalam menghadapi perasaan cemburu dan komentar-komentar negatif, Marion Jola menunjukkan kedewasaan dalam menanggapi situasi tersebut. Pengalaman dan keberhasilannya dalam industri musik memberikan inspirasi bagi para pendukungnya untuk memahami pentingnya mendukung tanpa merendahkan, serta mendorong atmosfer yang positif dan sehat dalam mendukung pertumbuhan karier penyanyi-penyanyi muda yang sedang berjuang untuk meraih kesuksesan.
Hal tersebut menimbulkan stres yang cukup bagi perempuan berusia 24 tahun tersebut. Terutama, mengingat perjalanan suksesnya merantau ke Jakarta dan masa di mana dia pernah tinggal sementara di rumah seorang penggemar.
“Kadang hal-hal tersebut suka membuatku merenung, sehingga bukan sekadar rasa cemburu, tapi bagaimana caranya agar aku dapat tetap mempertahankan momen-momen positif dalam hidup,” ucapnya.