Marshanda menarik perhatian netizen melalui unggahan terbarunya di media sosial. Dalam posting terbarunya, mantan istri Ben Kasyafani tersebut membagikan foto-foto dari partisipasinya dalam grand opening sebuah brand perhiasan di Bali. Kehadiran Marshanda dalam acara tersebut menjadi pusat perhatian, karena selain hadir dalam acara tersebut, ia juga terlihat mengikuti ritual umat Hindu yang diselenggarakan selama grand opening.
Dalam momen tersebut, Marshanda terlibat aktif dalam acara grand opening. Ia turut serta dalam ritual umat Hindu yang dimaksud, yang terlihat dalam foto dan video yang dibagikan. Marshanda diperciki Tirta ke tubuhnya sebanyak tiga kali, meminumnya tiga kali, dan diusapkan ke wajahnya tiga kali pula. Tirta merupakan air suci yang diambil dari sumber air dan diupacarai, digunakan dalam berbagai ritual dalam kepercayaan masyarakat Hindu Bali.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya @marshanda99 pada Selasa, 23 April 2024, Marshanda memberikan ucapan selamat atas grand opening brand perhiasan di Sanur, Bali. Ia mengekspresikan kekagumannya terhadap perayaan yang indah. Dalam ritual umat Hindu Bali yang diikutinya, Marshanda juga diberi bija di keningnya sebagai simbol penyucian pikiran setelah selesai melakukan ritual. Bija sendiri merupakan biji beras yang diisi dengan air suci atau tirta, kemudian ditempatkan di tengah-tengah kening atau bagian tubuh lainnya sesuai tradisi.
Melihat ritual yang dilakukan, agama yang dianut oleh Marshanda menjadi pusat perbincangan di kalangan netizen. Sebuah komentar dari @ge*** menyatakan keprihatinan terhadap kemungkinan berbuat syirik, yang dianggap sebagai dosa yang tidak dimaafkan dalam Alquran. Netizen tersebut juga merindukan Marshanda yang sebelumnya merilis lagu religi setiap bulan Ramadan. Sementara itu, @far*** bertanya apakah orang Muslim diperbolehkan untuk mengikuti ritual semacam itu, sementara @oc*** menyuarakan kekhawatiran terkait kemungkinan melakukan penyekutuan dalam agama.
Di sisi lain, @ooh*** memberikan pandangan bahwa penggunaan air tirta bukanlah hal yang mengarahkan seseorang ke agama Hindu. Ia berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak seharusnya dikaitkan dengan agama Hindu, menanggapi perkiraan atau kesalahpahaman dalam menafsirkan tindakan atau ritual tertentu. Diskusi di media sosial mencerminkan keraguan dan penafsiran yang berbeda terkait praktik keagamaan Marshanda, menyoroti perbedaan pandangan antara netizen mengenai keabsahan dan kesesuaian ritual yang dilakukan dengan ajaran agama.