Nyaris Bangkrut, Randy Pangalila Menyesal Pernah Hidup Hedon saat Banjir Job

Riki Prayoga
Randy Pangalila (11)

Randy Pangalila mengungkapkan bahwa ia hampir bangkrut setelah mengalami kekurangan pekerjaan di industri seni peran. Hal ini terjadi karena Randy memutuskan untuk beralih ke dunia musik dan mengadopsi gaya hidup mewah, yang sering diasosiasikan dengan hedonisme, saat memiliki penghasilan yang cukup besar.

Pada masa-masa sulit tersebut, Randy mencatat bahwa ia sering menghabiskan uangnya di pusat perbelanjaan dengan menonton film, berbelanja barang-barang, serta menikmati kuliner. Ia bahkan mengungkapkan kebiasaannya berada di mal sepanjang hari, menjalani aktivitas hedonistis tanpa batas.

Perjalanan Randy menuju hampir bangkrut membawanya pada penyesalan karena gaya hidup hedon yang pernah dijalani. Dalam pengakuan di salah satu saluran YouTube, Randy menjelaskan bagaimana ia menghabiskan uang secara boros ketika mengejar gaya hidup mewah. Menurutnya, ia bisa menghabiskan minimal Rp2 juta dalam sehari saat sedang tidak syuting, menunjukkan tingkat pengeluaran yang tinggi.

Randy Pangalila, yang saat itu berusia 33 tahun, menggambarkan betapa ekstravaganza kehidupannya ketika tengah menikmati kesejahteraan finansial. Ia membuka diri tentang kebiasaan boros dan aktivitas hedonistisnya, di mana berbelanja, menonton film, dan makan di restoran mahal menjadi rutinitas sehari-harinya.

Randy Pangalila (10)

Pengetahuan akan hampir kebangkrutannya memunculkan kesadaran baru pada Randy, membuatnya menelusuri kembali keputusan dan kebiasaan hidupnya yang berlebihan. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Randy, yang kini lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan memperhitungkan dampak dari gaya hidup hedon yang pernah dijalani.

Ayah dari dua anak tersebut kini menunjukkan penyesalan terhadap perilakunya di masa lalu. Dia merasa telah mendapat banyak pelajaran berharga dari gaya hidup mewahnya yang hampir membawanya pada kebangkrutan karena minimnya pekerjaan.

Randy Pangalila mengungkapkan, “Saya sangat menyesal ketika mengingat kembali, banyak sekali peluang yang sebenarnya bisa saya manfaatkan dengan bijak tanpa harus melalui masa sulit tersebut.” Namun, Randy juga bersyukur atas setiap tantangan yang diberikan Tuhan kepadanya, karena menurutnya, setiap pengalaman yang dilewatinya telah membantunya tumbuh dan matang secara pribadi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!