Randy Pangalila Ngaku Nyaris Bangkrut Gegara Coba Lawan Takdir Tuhan

Riki Prayoga
Randy Pangalila

Randy Pangalila membagikan pengalaman titik terendah dalam hidupnya di mana ia mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan di dunia akting karena keputusannya untuk beralih ke dunia musik. Saat usianya 25 tahun, Randy merasa emosinya sangat labil meskipun pada saat yang sama, pada usia 33 tahun itu, ia tengah menikmati puncak popularitasnya sebagai bintang sinetron. Meskipun pada masa itu rezekinya sangat melimpah, Randy merasa bosan dan merasa tertarik untuk menjelajahi karier di dunia musik sebagai seorang anak band.

Pada masa itu, meskipun Randy Pangalila sedang meraih kesuksesan besar dengan banyak tawaran untuk berperan kembali dalam sinetron dari rumah produksi, ia memilih untuk menolak semua tawaran tersebut. Ia menyatakan kepada manajernya bahwa ia tidak tertarik lagi untuk kembali ke dunia sinetron. Keputusan ini menutup pintu rezeki yang selama ini telah dibukakan baginya oleh Tuhan, meninggalkan perasaan penasaran dan keinginan kuat untuk mengeksplorasi bidang musik.

Randy Pangalila mengungkapkan bahwa di tengah popularitasnya yang sedang menanjak, ia merasa keinginan yang kuat untuk menjadi bagian dari industri musik anak band. Meskipun situasinya dalam dunia sinetron sangat menguntungkan, keputusannya untuk mengejar passion-nya dalam musik membawa perubahan besar dalam arah karier dan kehidupannya secara keseluruhan.

Randy memutuskan untuk menjelaskan alasan di balik keinginannya untuk meninggalkan dunia akting yang telah membantu membesarkan namanya. Selain merasa bosan, dia juga merasa perlu mencari tantangan baru dalam karier. Dengan tegas, dia menyatakan, “Karena aku merasa seperti tidak memiliki arah lagi jika hanya terpaku pada sinetron-sinetron, rutinitas yang monoton, tanpa ada hal yang memberikan tantangan lebih.”

Setelah mencoba peruntungan di industri musik, Randy kemudian menyadari bahwa terdapat risiko besar yang mengintai jika karier musiknya tidak mencapai kesuksesan yang diinginkan. Dia mengakui, “Ketika saya memasuki dunia musik, meskipun saya dikenal sebagai Randy Pangalila di dunia sinetron, namun dalam dunia musik saya bukanlah bagian dari band besar seperti NOAH. Saya adalah bagian dari band baru yang masih dalam tahap merintis karier.”

Randy menggambarkan perasaannya dengan jelas, bahwa keputusannya untuk beralih ke musik sebagian besar dipengaruhi oleh keinginan untuk menemukan tantangan baru yang tidak ia rasakan dalam dunia akting. Sebagai seorang bintang sinetron, Randy merasa perlu membuktikan diri sebagai musisi yang berbeda dengan tantangan-tantangan unik yang harus dihadapi dalam industri musik. Meski menyadari risiko yang melekat, Randy siap menjalani perjalanan baru ini dengan tekad dan semangat baru.

Tanpa menyadarinya, Randy Pangalila mengakui bahwa ia lebih banyak mengeluarkan uang daripada mendapatkan pemasukan. Randy juga mengungkapkan bahwa pada saat itu, ia mengambil banyak cicilan seperti mobil dan membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tidak murah. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan tindakan gila dan sangat tidak bijaksana.

Randy merasa perlu untuk lebih ikhlas dalam menerima ketentuan Tuhan. Ia tidak ingin terlalu sombong atau mengesampingkan kehendak Ilahi hanya untuk memuaskan ego pribadinya. Melalui pengalaman yang telah terjadi, Randy sadar bahwa mengatur segala sesuatunya sendiri dan bertindak sok tahu tidak selalu membawa hasil sesuai dengan harapannya.

Randy bahkan mengungkapkan bahwa ia pernah berdoa kepada pendeta melalui video call. Hal ini menunjukkan kesungguhan dan kesadaran Randy akan keinginannya untuk tidak bersikap sok tahu dan menghormati kehendak Tuhan. Pengalaman pahit yang dialaminya mengajarkan Randy bahwa terlalu banyak campur tangan pribadi dalam mengatur kehidupan akhirnya bisa berujung pada ketidaksesuaian dengan harapan yang ia inginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!