P. Diddy, yang sebenarnya bernama Sean John Combs, adalah rapor Amerika yang telah mencapai ketenaran luas di industri musik hip-hop dan R&B Amerika. Dilahirkan pada 4 November 1969 di Harlem, New York City, ia telah menjadi salah satu figur publik yang paling berpengaruh dalam dunia musik. Namun, belakangan ini, P. Diddy menjadi sorotan publik karena dituduh sebagai pelaku kasus kekerasan seksual yang melibatkan beberapa artis ternama Hollywood.
Menurut laporan Forbes, kekayaan P. Diddy diperkirakan mencapai USD 90 juta atau sekitar Rp1,36 triliun (dengan kurs Rp15.125 per dolar AS). Sebagian besar pendapatannya berasal dari bisnisnya di sektor minuman beralkohol, terutama melalui kemitraannya dengan vodka Ciroc milik Diageo. Transformasi dari artis yang sebelumnya dikenal sebagai Puff Daddy menjadi sosok bisnis yang sukses menandai arah baru dalam kariernya.
Awal karier P. Diddy bermula ketika ia bekerja sebagai intern di Uptown Records. Di tahun 1993, ia mendirikan label rekamannya sendiri yang dikenal sebagai “Bad Boy Records”. Langkah berani untuk terlibat secara langsung dalam industri musik sebagai produser dan artis menjadi pemicu arah sukses yang mengubah takdir kariernya. Kemitraan dan keberhasilan bisnisnya dalam industri minuman keras juga turut memberikan kontribusi signifikan terhadap akumulasi kekayaan P. Diddy.
Pengalaman serta perjalanan karier P. Diddy menjadi inspirasi bagi banyak individu di industri musik dan bisnis. Jalan kesuksesan yang diukirnya sejak awal kariernya sebagai intern hingga menjadi sosok yang dikenal secara internasional menunjukkan dedikasi dan perjuangannya dalam mencapai prestasi gemilang. Meskipun dihadapkan pada kontroversi dan sorotan media terkait kasus kekerasan seksual, warisan serta dampaknya dalam industri musik dan bisnis tetap menjadi cerminan perjalanan hidupnya yang mencapai puncak kesuksesan.
Pada November 2022, P Diddy mengumumkan bahwa ia berhasil mencapai kesepakatan senilai USD185 juta atau setara dengan Rp2,80 triliun untuk mengakuisisi jaringan toko ritel ganja dan fasilitas produksi di New York, Illinois, dan Massachusetts dari Cresco Labs dan Columbia Care.
Namun, pada 16 September 2024, P Diddy ditangkap atas tuduhan terlibat dalam serangkaian tindakan kriminal. Ia diduga sebagai perancang pesta liar dan terlibat dalam berbagai kasus termasuk pembakaran, penculikan, kerja paksa, penyuapan, dan perdagangan seks.
Dalam penggerebekan tersebut, lebih dari seribu botol minyak bayi dan pelumas ditemukan, menimbulkan dugaan bahwa Combs secara fisik, emosional, dan verbal menyiksa korban-korbannya, bahkan memaksa mereka melakukan kejahatan.