Soleh Solihun mengungkapkan kebingungannya terkait kebijakan baru dari pemerintah terkait Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Program Tapera pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan dan menyediakan dana murah jangka panjang secara berkelanjutan guna mendukung pembiayaan perumahan agar memenuhi kebutuhan akan hunian yang layak dan terjangkau bagi peserta yang membayar iuran.
Salah satu aspek yang menonjol dari program Tapera adalah peserta iuran, termasuk karyawan swasta, akan dikenai potongan sebesar 3 persen dari gaji mereka setiap bulan. Meskipun tujuannya cukup jelas, masyarakat merasa bahwa kebijakan ini masih perlu ditinjau ulang, terutama dalam hal perhitungannya.
Seiring dengan sorotan masyarakat terhadap Tapera, komedian Soleh Solihun turut memberikan pandangannya terhadap program tersebut. Melalui akun media sosialnya, Soleh mengungkapkan kebingungannya terkait penghitungan iuran Tapera karena ketidakjelasan mengenai jangka waktu pelaksanaannya. Dalam salah satu postingannya, Soleh mencoba memahami kebijakan tersebut dengan contoh perhitungan yang menjelaskan dampak potongan iuran terhadap gaji bulanan.
Soleh Solihun menyoroti kebingungannya terhadap penghitungan iuran Tapera dengan memberikan contoh konkret. Dalam contoh tersebut, Soleh menguraikan bagaimana potongan 3% dari gaji bulanan sebesar 10 juta rupiah akan berdampak pada total potongan yang harus dibayarkan selama satu tahun.
Melalui penjelasan singkatnya, Soleh Solihun mencoba memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai dampak dari program Tapera terhadap penghasilan bulanan. Dengan memberikan contoh perhitungan secara sederhana, Soleh berharap agar informasi mengenai program ini dapat lebih mudah dipahami oleh semua pihak yang terkena dampaknya.
Soleh menegaskan bahwa seseorang yang mendapatkan gaji sebesar Rp10 juta baru akan mampu memiliki rumah setelah 100 tahun apabila mereka mengikuti program iuran Tapera. Meskipun demikian, Soleh tampaknya belum sepenuhnya memahami perhitungan waktu yang diperlukan dalam program iuran tersebut. Soleh menyimpulkan dengan menyatakan, “Setelah menabung selama 100 tahun, akhirnya bisa membeli rumah dengan harga 360 juta. Apakah perhitungannya seperti itu?”