Thariq Halilintar mengakui bahwa ia telah banyak belajar dari Atta Halilintar terkait menjalani hubungan dengan lawan jenis. Sang adik juga menjadikan kakaknya sebagai contoh dalam kehidupannya, terutama dalam hal percintaan. Dalam wawancara dengan Denny Sumargo, Thariq menyatakan bahwa ia mengikuti jejak Atta dalam proses move on dari hubungan yang telah berakhir. Ia juga meniru langkah-langkah kakaknya dalam memperbaiki diri agar siap menerima cinta yang baru.
Thariq Halilintar menekankan pentingnya evaluasi diri pasca mengalami patah hati, sesuai dengan ajaran yang ia terima dari Atta Halilintar. Menurut Thariq, proses ini melibatkan turun mesin, melakukan banyak perbaikan, dan introspeksi. Dalam sebuah video di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Thariq berbagi pelajaran yang ia terima dari kakaknya terkait cara menghadapi masa sulit setelah putus cinta.
Diakui oleh Thariq, ia menerapkan langkah-langkah evaluasi yang dipelajari dari Atta. Denny Sumargo, yang menyimak pernyataan dari anak keempat keluarga Gen Halilintar, menanyakan jenis evaluasi apa yang dilakukan Thariq setelah berpisah dari pasangannya sebelumnya. Kini, Thariq telah mantap dan siap memasuki babak baru dalam hidupnya dengan langkah yang menjelang pernikahan bersama Aaliyah Massaid.
“Evaluasi terakhir aku? Tapi jangan dikait-kaitin ya. Gue tuh takutnya dikait-kaitin terus,” pinta Thariq.
Thariq melanjutkan, “Evaluasi diri gue yang jelas, yang paling jelas adalah agak jauh sih gue dari Tuhan waktu itu. Jadi hidup kehilangan arah.” Dia menyadari bahwa sebagai manusia, dirinya seharusnya tidak menjauh dari Tuhan. Ia merasa bersalah karena terlalu terfokus pada hubungannya dengan pasangannya, sehingga menomorduakan hubungan dengan Sang Pencipta.
“Karena menomorsatukan hal lain selain Allah itu nggak boleh. Itu yang buat gue introspeksi,” jelas Thariq. Ia menyadari bahwa mengutamakan hubungan selain dengan Tuhan adalah kesalahan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini mendorongnya untuk melakukan introspeksi lebih dalam terhadap dirinya sendiri.
“Namun bukan hanya karena pasangan atau patah hati, tetapi gue merasa kehilangan jati diri, merasa tenggelam,” papar Thariq. Perasaan kehilangan dan ketidakpastian merembes ke dalam pikirannya, membuatnya merenungkan arah hidupnya secara lebih mendalam.
Thariq merasa bahwa perjalanan hidupnya telah membawanya agak menjauh dari keberadaan Tuhan, dan hal ini membuatnya merasa tersesat. Ia menyadari bahwa penting untuk kembali kepada jalan yang benar, dan tidak mengesampingkan keberadaan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya.